Every dark light is followed by a light morning

Beberapa dari Opini yang saya baca :

Dampak Reshuffle Kabinet terhadap pasar

Jurnas.com | RIUH-rendah pergantian (reshuffle) Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II diyakini tidak akan memberi pengaruh langsung terhadap kinerja pasar modal nasional. Para pelaku pasar kini justru tengah menunggu dampak tidak langsung dari perombakan susunan para pembantu presiden tersebut.

“Kalau (dampak) saat ini saya melihat belum ada. Yang lebih berpengaruh (terhadap pasar) saat ini justru lebih pada faktor eksternal, seperti kondisi krisis utang di Amerika dan sebagainya. Kalau tentang reshuffle, sepertinya belum (berdampak). Pelaku pasar justru baru akan melihat dan menunggu seberapa besar ekses (dampak)nya ke perekonomian domestik,” ujar pengamat pasar modal, David Ferdinandus, saat dihubungi, di Jakarta, Senin (17/10).

Selama ini, menurut David, karakteristik pasar modal memang tidak bertumpu pada apa yang terjadi di dunia politik dan kenegaraan, melainkan lebih pada dampaknya terhadap perekonomian dan industri pasar modal ke depan.

Beberapa waktu lalu, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), Eddy Sugito, juga telah menyatakan bahwa wacana reshuffle kabinet tidak akan berdampak jauh pada kinerja pasar modal domestik. “Saat ini pelaku pasar lebih cenderung konsen terhadap kondisi global. Isu-isu dalam negeri, termasuk reshuffle kabinet, tidak terlalu kuat mempengaruhi pergerakan saham di BEI,” ujar Eddy.

Keyakinan tersebut, menurut Eddy, didasarkan pada pergerakan saham beberapa hari terakhir yang lebih cenderung mengikuti pergerakan bursa regional dan global ketimbang isu yang berkembang di dalam negeri.

Dan pernyataan David serta Eddy tersebut sepertinya kembali terbukti pada perdagangan saham di BEI di hari ini. Membuka perdagangan awal pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) makin kokoh di level psikologis 3.700-an dengan mampu menguat sebesar 64,335 poin (1,75 persen) menuju level 3.729,015. Posisi indeks tersebut terhitung naik signifikan dibanding level terendah indeks pasca kejatuhan beberapa waktu silam, di mana indeks terendam di level 3.200-an.

Meski kalangan politik tengah harap-harap cemas terhadap isu reshuffle, pelaku pasar justru asyik sendiri dengan kiprahnya di lantai bursa yang membuat indeks mampu menguat signifikan.

Sumber : http://www.jurnas.com/news/42379/Reshuffle_Belum_Berdampak_pada_Pelaku_Pasar/1/Ekonomi/Ekonomi

Dampak Gempa Nusa Dua Bali terhadap pasar :
peristiwa gempa yang terjadi di Nusa Dua, Bali pada bulan yang ang sama, yaitu 13 Oktober 2011. Gempa berkekuatan 6,8 Skala Richter pada pukul 11.16 WITA, dan terjadi lagi gempa susulan pukul 15.52 WITA dengan kekuatan 5,6 Skala Richter. Kejadian ini jelas membuat panik warga lokal maupun wisatawan. Banyak bangunan yang mengalami kerusakan mulai dari rumah sakit, hotel, pertokoan dan bangunan lainnya. Namun kepanikan ini hanya kepanikan sesaat, karena setelah situasi aman terkendali, kelangsungan bisnis usaha di Bali berlangsung normal kembali, bahkan para wisatawan lokal maupun mancanegara tidak membatalkan perjalanan mereka untuk liburan di Bali, dan wisatawan yang sudah berada di Bali pada saat kejadian tetap melanjutkan liburannya di Bali. Jelas sekali, bahwa peristiwa gempa yang terjadi ini tidak berpengaruh buruk pada usaha bisnis di Bali, karena semuanya berlangsung seperti biasanya.

Sumber : www.detik.com
Read More …